NU CARE dan Tokopedia Salam Salurkan Sembako untuk Santri Tunanetra

 

Tangerang Selatan, buletinnusantara – Kondisi pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Indonesia, membuat tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Budi Santoso, pengasuh Pondok Pesantren Darul Makfufin, Tangerang Selatan untuk tetap mengabdikan diri mengajar para santri-santri tunanetra di pesantrennya.

Dalam rangka mendukung pengabdian Budi Santoso dan pesantren tuna netranya yang tetap aktif di tengah pandemi COVID-19 ini, NU CARE-LAZISNU dan Tokopedia Salam menyalurkan paket sembako untuk 150 orang di sekitar Pesantren Darul Makfufin. Mereka terdiri dari para santri tuna netra dan masyarakat dhuafa di sekitar pondok pesantren.

“Alhamdulillah, terimakasih atas bantuannya dan dukungannya untuk para santri tuna netra di Pesantren Darul Makfufin ini, semoga para donatur diberikan keberkahan dan kelancaran rizkinya,” ujar Budi Santoso.

Ridwan Zen, Ketua NU CARE-LAZISNU Tangerang Selatan yang menyerahkan langsung bantuan sembako tersebut menjelaskan bahwa program ini merupakann bagian dari program #RamadhanBangkit yang dilaksanakan oleh NU CARE-LAZISNU.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PP NU CARE-LAZISNU, Tokopedia Salam, dan para donatur yang telah membantu salah satu pesantren terbaik yang ada di Tangerang Selatan ini,” ucap Ridwan Zen.

Selain aktivitas pembelajaran, Pesantren Darul Makfufin juga membuat al-Qur’an Braille yang dikhususkan untuk para tuna netra yang ingin belajar membaca dan bahkan menghafalkan al-Qur’an.

Sementara itu, Slamet Tuharie, PIC Program ini menyatakan bahwa selain paket sembako, NU CARE-LAZISNU dan Tokopedia Salam juga telah menyalurkan secara bertahap zakat fitrah dari para muzakki yang berzakat di Tokopedia Salam ke berbagai 18 daerah di Indonesia.

“Ya, setelah ini insya Allah kita akan menyalurkan paket sembako dari donatur Tokopedia Salam ke beberapa daerah seperti Garut, Bogor, Tangerang, Depok, dan beberapa daerah lainnya,” pungkas Slamet Tuharie, PIC Program.

Baca Juga
Komentar
Loading...