Jakarta, Buletinnusantara – Persahabatan Ormas () dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan seiring dengan pandemi -19 yang belum berakhir.

“Diimbau kepada masyarakat luas untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan melakukan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker), serta menghindari kerumunan massa,” kata Sekretaris Jenderal LPOI/LPOK H. Denny Sanusi, dalam pernyataan tertulisnya, di , Selasa (17/11).

Hal tersebut tertuang dalam poin ketiga pernyataan sikap LPOI/LPOK melihat kondisi bangsa ini yang masih prihatin dengan pandemi COVID-19 yang belum teratasi, ditambah penurunan ekonomi yang sangat tajam.

“Dalam kondisi prihatin seperti ini, masih ada saudara-saudara kita yang kurang peduli dan menambah masalah dengan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan,” ujarnya.

Oleh karena itu, LPOI/LPOK yang diketuai menyampaikan lima poin pernyataan menyikapinya, yakni pertama, menyampaikan kepada masyarakat pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Kedua, menghargai para pendiri bangsa yang telah susah payah membentuk .

Ketiga, diimbau kepada masyarakat luas untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan melakukan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker), serta menghindari kerumunan massa.

Keempat, jangan mengunakan simbol-simbol keagamaan untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu.

Kelima, mendukung penegak hukum untuk menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan yang tidak menaati peraturan pemerintah.

LPOI/LPOK yang diketuai K.H. Siroj berisikan 14 , yakni Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikadi, Az-zikra, Syarikat Islam Indonesia, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiah Islam (Perti), Persatuan Umat Islam (PUI), HBMI, Nahdatul Wathan, dan enam tinggi . []Aris.PJ