Buletin Nusantara – Sikap aparat hukum dalam menangani terorisme menjadi salah satu kunci sukses dalam upaya penanggulangan paham intoleransi dan radikalisme.

 

Mukhtar Khairi, mantan narapidana terorisme yang sudah kembali tanah air mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk saling bahu-membahu mencegah paham intoleransi dan radikalisme yang kian masif pergerakannya di sosial media.

 

Melihat pada kejadian beberapa waktu lalu, paham intoleransi dan berujung tindakan radikalisme sudah terjadi pada lingkungan millenial.

 

Minimnya literasi pada generasi muda bangsa, ditambah derasnya arus informasi yang begitu masif yang didukung oleh kemajuan teknologi menjadi salah satu indikator suksesnya penyebaran paham intoleransi lewat narasi di sosial media yang terbukti mampu mempengaruhi generasi muda untuk berperilaku intoleran.

 

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan penanggulangan paham intoleransi dan radikalisme lewat berbagai instansi seperti Polri, dan Badan Penanggulangan Terorisme ()

 

“Assalamualaikum wr wb, Saya Mukhtar Khairi eks. narapidana terorisme, dengan ini menyatakan bahwa saya sangat mendukung dan pemerintah untuk menangani serta memberantas paham intoleransi dan radikalisme serta ujaran kebencian hingga berita hoax demi menjaga Stabilitas kemananan Negara Republik Indonesia,” katanya

 

Ia juga mengajak mayarakat untuk bersama-sama menjaga kemanan, ketertiban dan terus menjalin harmonisasi.

 

Dengan pesan singkat ini saya berharap dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menjaga kemanan dan ketertiban guna terciptanya harmoni berbangsa dan bernegara,” Ujarnya lewat pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (22/1/22)

 

Sebagaimana yang telah diungkapkan peran serta masyarakat menjadi penentu dalam penanggulangan paham intoleransi dan radikalisme mulai dari pencegahan hingga menerima kembali eks. yang telah kembali mencintai negeri.