JAKARTA – Badan Penanggulangan () melakukan pantauan dari udara lokasi bandang dan di Kabupaten Lebak, Selasa (14/1).

Menurut pantauan udara BNPB mendapati kerusakan hutan dan lereng bukit yang semakin parah. Maraknya alih fungsi lahan menjadi jenis tanaman musiman menyebabkan wilayah tersebut kehilangan kekuatan dan pengendali vegetasi alami sehingga tak heran apabila akhirnya ada enam kecamatan yang terdampak mulai Kecamatan Sajira, Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja dan Cimarga.

Selain itu, BNPB juga menemukan lokasi tambang emas ilegal di hulu Sungai Ciberang, Gunung Julang yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Lebakgedong.

Di sepanjang bantaran sungai dan lembah ditemukan permukiman penduduk yang semakin padat sehingga hal tersebut sekaligus menyebabkan wilayah kerentanan terhadap bencana semakin tinggi.

Menurut catatan BNPB ada 30 di 46 titik lokasi banjir dan longsor. Sebanyak 2.162 mengalami kerusakan mulai dari kriteria rusak berat, sedang hingga ringan. Selain itu ada 24 jembatan putus, 1 kantor kecamatan rusak dan 3 kantor desa rusa.

Banjir bandang tersebut juga menyebabkan 1.392 KK yang terdiri dari 5.106 jiwa mengungsi. Sebanyak 9 orang dunia dan 2 dinyatakan hilang.

Dampak banjir bandang juga terlihat hingga Waduk Karian. Dalam pantauan terdapat banyak material kayu yang terbawa arus banjir dari banyaknya kerusakan hutan.