Hari Santri sebagai Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Diri

Oleh: Achmad Sudrajat*

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, tanpa terasa kita sudah berada di bulan Oktober, bulan yang memiliki makna sangat dalam, yaitu sebagai bulan perjuangan para santri dan kiai. Kalau kita mengingat flashback sejarah, maka ada proses yang dilakukan oleh kaum santri dan kiai yang ikut serta membangun negara.

Kita pun diamanahkan oleh para masyayikh kita, para guru kita, oleh pendiri Nahdlatul Ulama dua tugas besar yaitu himayatud din wa himayatul waton. Nah, salah satu peran santri yang sangat nyata di lapangan yaitu perjuangan santri dalam menggapai kemerdekaan Indonesia. Tepat tanggal 22 Oktober, pada era itu para santri dan kiai berjuang, berjihad mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dan, perjuangan 22 Oktober itu melahirkan pertempuran 10 November, yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan. Maka, tidak akan pernah ada Hari Pahlawan tanpa adanya pergerakan yang dilakukan oleh para santri dan kiai.

Hari Santri 22 Oktober tahun ini menjadi momentum yang sangat tepat bagi kita untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas building seluruh masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama.

NU Care-LAZISNU dalam rangka menyambut Hari Santri 22 Oktober 2019 menggulirkan dua program. Pertama, Besantara (Beasiswa Santri Nusantara), yaitu program beasiswa untuk 1.000 santri. Program selanjutnya adalah Sanadi (Santri Mengabdi), yakni menugaskan para santri terbaik untuk mengabdi, baik di Indonesia dan dunia.

Alhamdulillah, kita sudah mengirimkan para santri ke Papua. Program ini sudah berjalan dan sampai kapan pun akan terus berjalan, karena Papua bersama kita dan kita bersama Papua. Selain program nasional itu, ada juga program internasional yaitu pengiriman para santri untuk belajar ke luar negeri. Di samping belajar di luar negeri, mereka pun ditugaskan untuk menyebarkan pesan-pesan rahmatan lil ‘alamin.

Kita di Nahdlatul Ulama sudah diajarkan oleh guru-guru kita, untuk mengabdi kepada siapa saja; kepada Allah Swt, kepada Rasulullah Saw, para kiai, dan juga yang utama kepada orangtua dan masyarakat. Khoirukum anfaukum linnas, itulah karakter yang diajarkan kepada kaum santri.

Karena itu, NU Care-LAZISNU berupaya membangun, memberdayakan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui beasiswa santri dan santri mengabdi

Mari kita sambut Hari Santri ini dengan percaya diri dan serta berupaya meningkatkan kualitas diri. Mari kita bersinergi, kita berkolaborasi dalam membangun negeri. Sukses selalu untuk kaum santri. Jayalah santri. Dan, sekali lagi, mari kita terus mengabdi kepada para ulama, para kiai agar kita selaku santri mendapat keberkahan di dunia dan akhirat. Demikian, sampai jumpa dalam kejayaan para santri. Kita akan lihat ke depan para santri memimpin negara, dunia, dan agama.

*Santri dan Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU.

Baca Juga
Komentar
Loading...